Selasa, 26 Januari 2021

Radio

Pemancar AM dan FM

Modulasi Antena penerima mengubah gelombang radio menjadi variasi tegangan yang diberikan pada pesawat penerima (sinyal antena). Informasi suara dimodulamkan pada gelombang pembawa oleh:
  1. Variasi amplitudo dari gelombang pembawa dalam irama suara (AM).
  2. Variasi frekuensi dari gelombang pembawa dalam irama suara (FM) .
Gambar 1 Sinyal antena AM

Modulasi amplitudo (AM), amplitudo dari teganngan gelombang pembawa bervariasi dalam irama suara dan frekuensi gelombang pembawanya adalah tetap.


Modulasi Amplitudo AM Dalam modulasi amplitudo gelombang pembawa dimodulasikan sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal. Modulasi amplituo biasanya disingkat dengan AM. Gelombang yang modulir dengan sistem AM biasanya disebut sampul (envelope) dan sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal. Dalam bentuk lain, gelom bang dari gelombang bermodulasi sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal. Bila amplitudo gelombang sinyal kecil, amplitudo gelombang pembawa juga kecil dan sebaliknya. Tinggi rendahnya perubahan amplitudo diungkapkan dengan istilah derajat modulasi. Jika derajat modulasi diungkapkan dalam prestasi
disebut modulation ratio (perbandingan modulasi). 

Gambar 2 Sinyal antena FM




Modulasi Frekuensi FM Dalam modulasi frekuensi, frekuensi dari gelombang pembawa di modulasikan sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal, sedangkan amplitudo gelombang pembawa tetap (tidak berubah). Modulasi frekuensi disingkat dengan FM. Amplitudo gelombang sinyal pada puncak positifnya, frekuensi gelombang pembawa juga menjadi maksimun. Apabila amplitudo gelombang sinyal pada puncak negatifnya, frekuensi gelombang pembawaa menjadi minimun.
Dalam hal ini frekuensi gelombang pembawa diubah sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal. Perubahan frekuensi yang disebabkan oleh perubahan amplitudo gelombang sinyal disebut frequency deviation atau penyimpangan frekuensi. Perbandingan modulasi dari FM ditentukan / ditetapkan 100% pada penyimpangan menjadi minimun.

Prinsip dasar dari pengiriman dan penerimaan gelombang radio dijelaskan berikut ini. 
  • Pada pemancar
  1. Suara diubah ke dalam sinyal listrik (mikrofon).
  2. Sinyal listrik dimodulir oleh arus yang berfrekuensi tinggi yang mempunyai karakteristik radiasi yang baik (modulasi).
  3.  Gelombang radio dipancarkan dari antena (antena pemancar). 
  • Pada penerima:
  1. Gelombang radio ditangkap (antena penerima).
  2. Gelombang radio dipilih (tuning).
  3. Sinyal suara dipisahkan dari modulasi yang berfrekuensi tinggi (deteksi).
  4. Suara direproduksi (dihasilkan lagi) (speaker).
Pada stasiun pemancar, musik dan suara diubah ke dalam arus sinyal suara oleh mikrofon yang kemudian dimodulir oleh arus yang berfrekuensi tinggi dan dipancarkan dari antena sebagai gelombang radio (gelombang listrik).


Gangguan Penyiaran

Besarnya sinyal yang diterima kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang lemah, fenomena ini disebut fading.
Hal itu disebabkan oleh penerimaan yang terus menerus/ atau sebagian dari gelombang yang berbeda yang dipancarkan dari arah yang berbeda.
  • Fading Gelombang Menengah
Fading gelombang menengah umumnya terjadi kira-kira 100 km dari stasiun pemancar. Pada jarak yang lebih jauh dari 100 km, gelombang pantulan ionosfer menjadi lebih kuat dan pengaruh fading makin berkurang. Tetapi dalam hal ini suatu perbedaan fading yang diakibatkan oleh interferensi antara gelombang pantulan yang berjalan dalam jalan penyiaran yang berbeda. Fading dalam 100 km disebut fading jarak pendek dan yang lainnya disebut fading jarak panjang. 
  • Fading Gelombang Pendek
Kemungkinan fading jarak pendek adalah sangat kecil, tidak seperti dalam gelombang menengah. Fading gelombang pendek disebabkan oleh perubahan/ guncangan dalam ionosfer itu sendiri dan interaksi antara gelombang ionosfer yang berbeda jalan (fading jarak panjang). Fading jarak pendek terjadi pada siang dan malam hari. Frekuensi serta besarnya perubahan kekuatan medan listrik adalah sedang dan lambat. 
  • Fading Gelombang Sangat Pendek 
Fading juga dijumpai dalam gelombang sangat pendek. Hal itu dise babkan oleh perubahan faktor pembiasan, selain itu juga dapat terjadi bila jarak penyiaran lebih jauh daripada jarak penglihatan atau jika panjang gelombangnya sangat pendek. Kepekatan elektron dalam ionosfer dengan cepat bertambah bila terkena sinar matahari dan gelombang pendek dapat diserap dalam ionosfer. Hal itu mengakibatkan berkurangnya kepekaampenerimaan untuk periode dari beberapa menit hingga beberapa jam dan kadang-kadang sampai tidak memungkinkan penerimaan, fenomena ini disebut delinger. Ledakan lentur matahari (sinar matahari) dapat mengganggu medan magnet bumi dan menyebabkan ionisasi yang tidak normal. Apabila hal ini terjadi, gelombang pendek dengan drastis berkurang dan penerimaan tidak memungkinkan lagi. Fenomena ini disebut gangguan magnet. 

Gangguan Dan Kerusakan Radio

Kerusakan yang terjadi pada pesawat elektronika lebih banyak ditimbulkan karena:
  1. terbaliknya polaritas baterai pada waktu pemasangan

  2. terjadinya hubungan singkat pada jalur yang ada di bagian dalam 
  3. kelebihan arus dan tegangan
Apabila salah satu dari ketiga hal di atas terjadi maka komponen pertama yang diserang adalah transistor dan IC. Hal itu disebabkan dua jenis komponen semikonduktor ini memang peka terhadap segala macam hal, peka terhadap benturan dan peka terhadap panas yang berlebihan. Karena itu pada waktu memasang baterai perhatikan benar polaritasnya, mana yang positif dan mana yang negatif. Begitu pula pada waktu merakit, gunakanlah penjepit untuk menahan panas yang datang dari solder ketika melakukan pemasangan transistor, kalau komponen yang satu ini untuk berbagai tipe sudah tersedia pula soketnya. Pemeriksaan yang perlu kita lakukan pada bagian luar pesawat yang hendak kita perbaiki ini mencakup beberapa hal berikut.
  1. Periksalah pada bagian catu dayanya, misalnya baterai, akumulator(accu), atau catu daya yang lain. Pastikan bahwa sumber daya listriknya dalam kondisi baik atau normal, artinya mempunyai tegangan dan arus sebagaimana mestinya.
  2. Apabila sumber catu itu berasal dari jaringan PLN maka yang perlu dikontrol adalah kabel yang menghubungkan antara bagian adaptor dengan jaringan PLN dites dengan menggunakan avometer.
  3. Perlu dikontrol pula pada kabel-kabel lain yang mungkin berada di luar pesawat. Misalnya kabel yang menghubungkan antara pesawat dengan speaker dan lain sebagainya. 
Setelah pemeriksaan pada bagian luar pesawat kita lakukan dan tidak ada satu pun yang perlu diperbaiki maka selanjutnya kita kontrol lebih dahulu sirkuitnya, perhatikan hal berikut. 

  1. Periksa semua kabel yang menghubungkan antarkomponen

  2. Periksa pada setiap solderan komponen

  3. Jika tidak satu pun poin di atas perlu diperbaiki, hidupkan pesawat dan tes dengan injektor pada ujung kaki tengah potensiometer sampai pesawat mengeluarkan siulan nyaring yang keluar lewat speaker.


Selain itu perlu dikontrol bagian sakelar ON OFF nya, periksa juga speakernya. Apabila radio tidak bisa ON, kemungkinan jalur hubungan ke catu daya atau sumber daya ada yang terputus. Cobalah kontrol jalur yang menghubungkan pesawat dengan catu daya baterai. Apabila ada kabel yang terlepas, solder kembali dengan rapi.
Jika antena kita gosokkan dengan benda logam terdengar suara grek-grek, menandakan bahwa komponen transistornya melemah karena aus. Suara grek juga terjadi pada potensiometernya, biasanya potensiometer merupakan komponen yang cepat aus bila sering dipakai.
Bila radio timbul suara-suara aneh atau kurang enak didengar perlu dilacak semua komponen resistor dan kapasitor, periksalah satu per satu komponen tersebut dengan cara mengetesnya menggunakan avometer.

Pemeriksaan merupakan tahap awal dalam melakukan pelacakan atas gangguan atau kerusakan yang terjadi pada pesawat radio. 
Pemeriksaan kedua adalah di bagian audio. Apabila pada bagian sirkuit audio ini ada komponen yang sudah melemah atau putus sama sekali maka suara-suara yang lain sebagaimana kerusakan pada komponen potensiometer. Cobalah kontrol satu per satu semua komponen yang ada pada bagian ini, terutama komponen transistor dan kapasitornya. 
Pemeriksaan ketiga adalah pada bagian oscilator dan mixer /pencampur. Di sini kapasitornya merupakan kapasitor variabel dan kapasitor biasa di mana kapasitor merupakan bagian dari rangkaian filtering voice (penya
ring sinyal) yang telah diterima oleh antena. Apabila radio mati (tidak ada arus yang masuk) perlu diperiksa pada
bagian catu dayanya, yaitu hubungan antara baterai dengan power. Suara yang tidak sempurna, kerusakan pada komponen transistor atau kapasitor, dan tidak mampu menangkap sinyal, perlu diperiksa pada bagian spul atau trafonya.

0 komentar:

Posting Komentar